Human Rights Watch (HRW) mengatakan mereka memiliki bukti bahawa tentara Israel sengaja menghancurkan rumah-rumah dan bangunan warga Palestin selama agresi militer pada tahun 2008-09 di Gaza.
HRW, dalam 116 halaman laporannya yang berjudul, "I Lost Everything': Israel's Unlawful Destruction of Property in the Gaza Conflict," mengatakan telah mendokumentasikan 12 kes terpisah sejenis selama 22-hari Operasi "Cast Lead.
Laporan, yang disiarkan Khamis lalu (13/5), mengatakan ada bukti bahawa pasukan Israel menghancurkan properti milik warga awam, termasuk rumah, fabrik, penternakan, dan rumah kaca, di wilayah yang di bawah kendali mereka walaupun tidak ada pertempuran di daerah tersebut atau pertempuran telah berhenti.
HRW juga mendesak Israel untuk menyelidik kes dan membawa ke pengadilan orang-orang yang memerintahkan atau melakukan tindakan perosakan. Disebutkan bahawa tentera Israel mengosongkan dan mengusir warga Palestin secara paksa dari rumah mereka dan setelah itu rumah-rumah mereka dirobihkan dengan jentolak.
HRW mengatakan telah mendokumentasikan penghancuran secara penuh 190 bangunan, termasuk 11 pabrik, 8 gudang dan 170 bangunan tempat tinggal, yang merupakan kira-kira lima peratus dari total properti hancur selama perang di Gaza.
Investigasi HRW, yang diandalkan adalah bukti fisik, pengambilan dari gambar citra satelit dan pernyataan beberapa saksi di setiap lokasi, dan tidak menemukan indikasi dekatnya pertempuran ketika kerusakan property mereka terjadi.
HRW juga mengutuk sekatan ekonomi oleh Israel di Gaza sebagai hukuman kolektif yang ilegal, yang mencegah rekonstruksi jalur Gaza yang miskin. HRW juga menganggap Mesir bertanggung jawab atas sekatan terhadap Gaza.
"Hampir 16 bulan setelah perang, Israel tidak menahan pasukan mereka yang bertanggung jawab atas penghancuran rumah-rumah dan bangunan milik warga awam di wilayah-wilayah yang berada di bawah kendali mereka," kata Sarah Leah Whitson, direktur HRW untuk Timur Tengah.
"Amerika Syarikat, Uni Eropah dan negara-negara lain mendesak dan menyerukan kepada Israel dan Mesir untuk membuka perbatasan Gaza agar material rekonstruksi dan perlengkapan lainnya boleh masuk kerana hal itu penting bagi penduduk awam," katanya.(fq/prtv)
No comments:
Post a Comment